Berita Gempa di Sumedang Terjadi Lima Kali, Tiga Kali Dirasa. Gempa di Sumedang semenjak tempo hari sampai ini hari, Senin, 1 Januari 2024 terjadi sekitar 5 kali. Gempa susulan paling akhir terlihat sekitaran jam 03.47 WIB pagi hari, dengan lokasi pusat gempa di 4 km timur laut Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tubuh Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menulis jika gempa susulan ke-5 di Sumedang itu ada di kedalaman lima km. Rasio gempanya kecil dan nyaris tidak dirasa, cuma bermagnitudo 2,4.

Jadi keseluruhan gempa di Sumedang telah 5 kali, 3x yang dirasa dan 2x tidak dirasa,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi BMKG, Daryono lewat penjelasannya, Senin, 1 Januari 2023.

Dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa di Sumedang, menurut Daryono, adalah tipe gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, kegiatan ini dipacu oleh sesar aktif. “Hasil analitis proses sumber memperlihatkan gempa di Sumedang mempunyai proses gerakan geser,” tutur Daryono.

Daryono sampaikan, episenter gempa Sumedang berada di Kota Sumedang dan selaras ataukah terverifikasi dengan beberapa lokasi kerusakan yang terjadi. Hingga gempa itu dipacu oleh kegiatan sesar aktif yang lajurnya ada di daerah itu.

Berita Gempa di Sumedang Terjadi Lima Kali, Tiga Kali Dirasa

Berita Gempa di Sumedang Terjadi Lima Kali, Tiga Kali Dirasa

Walaupun dipacu karena sesar aktif, kata Daryono, lokasi gempa di Sumedang itu ada di luar lajur Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun masih tetap relatif bersisihan dengan ujung timur laut lajur sesar itu.

“Hingga dapat diperhitungkan jika gempa Sumedang ini berasosiasi secara terusan dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari,” sebut Daryono.

Imbas Gempa Sumedang

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan sekitar 331 pasien di Rumah Sakit Umum Wilayah (RSUD) Sumedang diselamatkan ke halaman gedung. Pasien ini terbagi dalam 248 rawat inap dan 83 pasien IGD.

Penyelamatan itu diimbangi membangun lima unit tenda di jalan raya depan RSUD Sumedang. Hal tersebut karena sejumlah bangunan di dalam rumah sakit itu rengat karena gempa. Team terus menyisir titik lain untuk pengujian selanjutnya,” tutur Abdul dalam penjelasannya, Senin 1 Januari 2024, pagi hari.

Selainnya RSUD Sumedang, pasien di dalam rumah sakit Pakuwon diselamatkan. Hal itu dilaksanakan untuk mengantisipasi awal bila terjadi gempa susulan yang mencelakakan pengunjung rumah sakit. Berkaitan keadaan rumah sakit Pakuwon, menurut Abdul, masih aman dan tidak ada retakan.

Dalam pada itu, RS Pakuwon pada keadaan aman, tetapi semua pasien masih tetap diselamatkan keluar gedung sebagai mengantisipasi sampai keadaan bisa ditegaskan aman dan teratasi.

Abdul menjelaskan, di daerah Babakan Hurip sekitar 53 rumah rusak dan 200 masyarakat diselamatkan ke lapangan paling dekat. Masyarakat itu diungsikan ke tenda tempat penampungan oleh team kombinasi.

“Pemerintahan di tempat sudah mempersiapkan posko khusus di Pos Pam Nataru yang berada di muka Alun-Alun Sumedang, termasuk didalamnya posko informasi,” sebut Abdul.