7 Hal Tentang Donald Trump yang Ditembak Saat Kampanye Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menjadi korban penembakan saat berkampanye di Pennsylvania. Insiden ini mengakibatkan Trump mengeluarkan darah di telinga kanannya.
Dilansir dari AFP dan BBC, insiden penembakan tersebut terjadi saat mantan orang nomor satu Amerika Serikat (AS) itu berkampanye di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7) waktu setempat. Paspampres pun mengevakuasi Trump dari atas panggung menuju mobil.

“Kami melihat banyak orang terjatuh, terlihat kebingungan,” kata John Yeykal dari Franklin, Pennsylvania, yang baru pertama kali menghadiri rapat umum Trump,

7 Hal Tentang Donald Trump yang Ditembak Saat Kampanye

Saat dievakuasi dari panggung, Trump tampak mengepalkan tangan. Polisi bersenjata segera naik ke podium.

“Saya mendengar suara tembakan, terdengar seperti petasan dan pistol kaliber kecil,” tambah John Yeykal.

Berikut adalah 7 hal mengenai penembakan Trump saat berkampanye di Pennsylvania:

1. Juru bicara mengungkapkan kondisi Trump

Dilansir dari AFP, insiden penembakan tersebut membuat Trump mengalami luka-luka. Namun, tim kampanye mengonfirmasi bahwa Donald Trump dalam kondisi baik.

Pihak Trump juga menyampaikan rasa terima kasih atas respon cepat penegak hukum dan mengutuk tindakan keji tersebut.

2. Biden Bersyukur Trump Selamat

Presiden AS Joe Biden angkat bicara mengenai insiden penembakan yang melukai Trump di Pennsylvania. Biden bersyukur Trump dalam keadaan baik-baik saja.

“Saya bersyukur mendengar bahwa dia aman dan baik-baik saja,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (14/7).

Biden mengutuk insiden penembakan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus bersatu untuk melawan kekerasan ini.

3. Penembak Trump Tewas

Kepala Komunikasi Dinas Rahasia AS Anthony Guglielmi mengungkapkan bahwa pelaku penembakan terhadap Trump telah tewas. Satu orang peserta kampanye juga dilaporkan tewas dan dua orang lainnya terluka.

Diketahui bahwa penembak sempat melepaskan beberapa tembakan dari ‘posisi tinggi’ di luar aksi unjuk rasa sebelum personel Secret Service ‘menetralisir’ penembak.

“Kami melihat pria itu merangkak ke atap gedung di sebelah kami, 50 meter dari kami,” kata salah satu saksi mata, Greg.

4. Identitas Penembak Trump

BI mengidentifikasi pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai Thomas Matthew Crooks (20).

FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli lalu, di Butler, Pennsylvania, kata FBI dalam sebuah pernyataan yang dikutip NBC dan CBS.

Menurut CNN, Thomas Matthew Crooks tinggal di Bethel Park, pinggiran kota Pittsburgh, sekitar 35 mil di sebelah selatan lokasi kampanye Trump. Ia lulus dari Bethel Park High School pada tahun 2022, menurut laporan media lokal dan video pembukaan sekolah tersebut.

Saat dihubungi oleh CNN pada Sabtu (13/7) malam waktu setempat, ayah Crooks, Matthew Crooks, mengatakan bahwa ia berusaha mencari tahu ‘apa yang terjadi’ tetapi akan “menunggu sampai saya berbicara dengan penegak hukum” sebelum berbicara mengenai putranya.

5. Trump Terluka di Telinga Kanan

Trump memberikan penjelasan terkait insiden penembakan yang dialaminya. Hal ini disampaikan Trump dalam akun media sosial Truth Social milik Trump, @realdonaldtrump seperti dilansir AP News, Minggu (14/7).

“Yang terpenting, saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang terbunuh dalam aksi unjuk rasa tersebut, dan juga kepada keluarga orang lain yang terluka parah,” kata Trump.

Trump mengatakan bahwa ia tidak tahu tentang penembak yang kini telah tewas.

“Saya terkena peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara desingan, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit. Ada banyak pendarahan, jadi saya menyadari apa yang terjadi,” kata Trump.

6. Pelaku menembak beberapa kali

Agen FBI mengaku terkejut karena pelaku menembakkan peluru tanpa disadari oleh penegak hukum. FBI bahkan terkejut karena pelaku bisa melepaskan tembakan berkali-kali selama kampanye Trump berlangsung.

Agen khusus FBI Kevin Rojek mengatakan saat ini aparat penegak hukum masih menyelidiki insiden tersebut. Ia mengakui bahwa penyelidikan akan memakan waktu.

7. Jokowi Kaget dan Sedih

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut buka suara terkait insiden penembakan yang melukai Trump. Jokowi mengaku sedih dengan kejadian tersebut.

“Saya kaget dan sedih atas insiden penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini,” tulis Jokowi dalam akun X miliknya.