Dosen Pembimbing Mesum di UMS Dijatuhi Sanksi Sementara Seorang dosen pembimbing yang diduga melakukan tindakan mesum kini tengah viral di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Wakil Rektor IV UMS mengatakan dosen tersebut sedang menjalani pemeriksaan di tingkat fakultas. Dosen tersebut juga telah dijatuhi sanksi sementara.
Wakil Rektor IV UMS, Prof Em Sutrisna, mengatakan pihak kampus merasa prihatin dengan kabar tersebut.

UMS memiliki peraturan tentang bimbingan skripsi, tesis, dan disertasi. Tidak boleh melakukan bimbingan skripsi di luar kampus, apalagi di rumah, bukan jam kerja, di rumah makan.

Dalam proses pemeriksaan tersebut, ia membenarkan bahwa proses pembinaan dilakukan di rumah dosen yang bersangkutan.

Sanksi sementara yang saat ini sudah dilakukan, dalam rangka proses ujian ini, tidak lagi membimbing dan menguji skripsi, tesis, dan disertasi. Jadi tidak ada mahasiswa yang dalam proses menghubungi dosen tersebut,” kata Sutrisna.

Menurut Sutrisna, sanksi tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada korban. Sehingga korban tidak perlu takut skripsinya akan terhambat.

Dosen Pembimbing Mesum di UMS Dijatuhi Sanksi Sementara

Soal dugaan pelecehan yang dilakukan dosen tersebut masih terus didalami oleh pihak kampus.

“Masih dalam proses (pembuktian dugaan pelecehan seksual). Belum bisa kami sampaikan karena masih didalami oleh Komite Disiplin UMS. Yang kami akui hanya (soal) bimbingan skripsi di luar, di rumah, dan itu sudah menyalahi aturan yang ditetapkan UMS,” kata Sutrisna.

Ia menambahkan, hasil pemeriksaan dari Komite Disiplin UMS tersebut dibuatkan berita acara dan kemudian diserahkan kepada Rektor.

Kabar Viral Dosen Pembimbing Mesum di UMS

Diberitakan sebelumnya, kabar mengenai dosen pembimbing di UMS yang diduga melakukan perbuatan mesum diunggah oleh akun Instagram @dpn.ums beberapa hari yang lalu.

Dalam postingannya, akun tersebut menampilkan tangkapan layar chat seseorang yang mengaku sebagai korban dari dosen tersebut.

“Predator di @fkipums.official merajalela dan tidak pernah ditindak tegas, akhirnya banyak mahasiswa yang menjadi korban selama bertahun-tahun,” tulis keterangan postingan tersebut, dikutip detikJateng, Senin (8/7).

Unggahan tersebut menceritakan kronologi kejadian tidak menyenangkan yang dialami korban saat bimbingan skripsi kepada dosen tersebut.

Dalam unggahannya, korban mengungkapkan bahwa ia mendatangi rumah dosen pembimbing seorang diri. Saat itu ia datang pada pukul 22.00-23.00 WIB.

Di tengah bimbingan, terduga pelaku mulai bercerita tentang anaknya yang sedang mencari jodoh. Namun, ia kemudian bertanya kepada korban apakah sudah punya jodoh. Setelah itu, dugaan pelecehan pun terjadi.

“Saya ingat betul kata-katanya”
“Coba peluk Bapak sebentar, tidak apa-apa”
Saya ditarik” tarik saya jelas menolakkkbtp saya dipaksa
Saya tidak berteriak Saya juga bingung kenapa saya tidak bisa berteriak
Dosen saya berbicara dengan berbisik “karena ada istri di rumah,” isi salah satu chat yang diposting.